NyusNews.Com --Setiap individu memiliki keunikan yang tak tertandingi di dunia ini. Kendati ada kunci duplikat, tidak ada satu pribadi pun yang sama persis. Bahkan jika kembar fisik, kepribadian mereka akan berbeda. Oleh karena itu, kepribadian seseorang adalah bagian yang melekat pada dirinya, yang digunakan untuk berinteraksi dan membangun hubungan dengan orang lain di sekitarnya.
Kepribadian seseorang mempengaruhi bagaimana dia merespon situasi dan masalah dalam hidupnya. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kepribadian introvert mungkin akan lebih memilih untuk menghadapi masalah secara internal dan merenungkan solusi sendiri, sementara seseorang yang ekstrovert akan lebih suka berdiskusi dengan orang lain dan mencari dukungan dari teman-temannya.
Namun, penting untuk diingat bahwa kepribadian seseorang bukanlah sesuatu yang statis dan tetap sama sepanjang hidupnya. Kepribadian dapat berubah seiring pengalaman hidup dan usaha yang dilakukan untuk mengembangkan diri.
Seseorang yang awalnya pemalu dan introvert dapat belajar untuk lebih percaya diri dan terbuka dalam berinteraksi dengan orang lain.
Setidaknya terdapat tiga faktor yang membentuk kepribadian seseorang, yaitu faktor yang dibawa sejak lahir, faktor lingkungan, dan faktor situasi. Faktor pertama adalah bawaan sejak lahir, yang berkaitan dengan komposisi biologis, fisiologis, dan psikologis yang secara inheren terdapat dalam diri seseorang. Meskipun faktor bawaan ini dapat membentuk kepribadian, terdapat faktor lain yang turut mempengaruhi.
Selain faktor genetik, kepribadian juga terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Pengalaman yang diperoleh dari lingkungan tempat tumbuh dapat membentuk kepribadian seseorang. Hal ini terjadi karena pengalaman yang berbeda-beda dapat membentuk pandangan hidup yang berbeda. Oleh karena itu, lingkungan yang berbeda dapat mempengaruhi proses pembentukan kepribadian.
Selain itu, pergaulan dengan teman sebaya dan interaksi dengan orang lain di lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Lingkungan yang positif dengan orang-orang yang mendukung dan memberikan dorongan positif dapat membantu seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan optimis. Sebaliknya, lingkungan yang negatif dengan orang-orang yang suka mengejek atau merendahkan dapat membuat seseorang menjadi kurang percaya diri dan pesimis.
Situasi juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Respons seseorang terhadap suatu situasi dapat berbeda tergantung dari waktu dan tempat tertentu. Namun, faktor keturunan dan lingkungan juga memiliki peran penting dalam menentukan karakter dan respons individu.
Meskipun pengaruh lingkungan sangat kuat dalam membentuk kepribadian seseorang, bukan berarti seseorang tidak dapat mengubah atau mengembangkan kepribadiannya. Dengan kesadaran dan upaya yang tepat, seseorang dapat melakukan perubahan positif pada dirinya. Misalnya, dengan memperbaiki cara berpikir dan berbicara yang negatif, atau dengan meningkatkan keterampilan sosial dan emosional.
Oleh karena itu, baik faktor genetik maupun lingkungan sekitar memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Namun, seseorang juga dapat memiliki kontrol untuk mengubah atau mengembangkan kepribadiannya menjadi yang lebih baik.
Saat ini, kita harus menyadari bahwa ketika jalan menuju kesuksesan sudah mulai terbuka, dorongan-dorongan yang muncul bisa dari hal yang membentuk kepribadian diri kita. Tidak hanya faktor keturunan, tetapi juga keberadaan orang lain yang ada di sekitar kita, mereka sebagai motivator pendorong kita untuk naik level keberhasilan. Sedangkan diri kita menentukan apakah kita akan mendaki terus atau memilih mundur.
***
*) Feature image: media from Wix
Comments