Memahami Sindrom Peter Pan | Ketidakmampuan Menyikapi Dewasa Secara Emosional (1)
top of page

Memahami Sindrom Peter Pan | Ketidakmampuan Menyikapi Dewasa Secara Emosional (1)



NyusNews.Com --Peter Pan Syndrome, yang berasal dari tokoh anak laki-laki yang tidak pernah tumbuh dewasa dalam cerita anak-anak karya JM Barrie, adalah fenomena di mana seseorang menua secara fisik tetapi tidak secara emosional.


Istilah ini pertama kali diperkenalkan dalam buku psikoanalisis Dan Kiley yang berjudul "The Peter Pan Syndrome: Men Who Have Never Grown Up" pada tahun 1983. Meskipun tidak diakui sebagai diagnosis resmi dalam bidang kesehatan mental, sindrom Peter Pan menggambarkan kumpulan perilaku yang mengindikasikan ketidakmampuan seseorang untuk bersikap dewasa secara psikologis, sosial, dan seksual.


Pria yang mengalami sindrom Peter Pan seringkali menunjukkan sifat kekanak-kanakan, bahkan ketika mereka telah mencapai usia dewasa. Mereka cenderung menghindari tanggung jawab yang biasanya diharapkan dari seseorang pada usia mereka, seperti bekerja, mengambil keputusan, atau memenuhi kewajiban sebagai suami atau ayah.


Meskipun sindrom ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, hal ini tidak mengecualikan kemungkinan wanita mengalami fenomena serupa.



Gejala sindrom Peter Pan bisa terlihat dalam berbagai situasi kehidupan, mulai dari pria yang sudah menikah dan memiliki anak namun enggan mengambil peran sebagai ayah atau suami yang bertanggung jawab, hingga pria muda yang masih berstatus mahasiswa yang cenderung menghindari tanggung jawab dewasa dan lebih memilih untuk tetap berperilaku seperti anak-anak.

Pengidap sindrom ini juga cenderung melepaskan tanggung jawab, sehingga dapat mengganggu hubungan interpersonal dan pekerjaan mereka.

Sobat NyusNews, proses pendewasan memang kompleks, dan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan seseorang menuju kedewasaan. Namun, bagi mereka yang mengalami sindrom Peter Pan, takut atau enggan untuk menghadapi tanggung jawab dewasa menjadi salah satu faktor yang memicu perilaku tersebut.


Oleh karena itu, pengenalan dan pemahaman terhadap sindrom Peter Pan dapat membantu individu yang terkena dampak serta orang-orang di sekitarnya untuk mengatasi masalah ini melalui pendekatan yang tepat, seperti terapi dan dukungan sosial.


Semoga bermanfaat!


***

*) Feature image: media from Wix


Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page